SMP Negeri 6 Surakarta pada hari Selasa, 5 Juli sampai Kamis, 7 Juli 2022 mengadakan kegiatan Wokshop Implementasi Kurikulum Merdeka. Pada kegiatan lokakarya kali ini, SMP Negeri 6 Surakarta melindungi dengan Lembaga Penyelenggaraan Diklat Arsitektur Keguruan Dan Ilmu Pendidkan Universitas Sebelas Maret dengan alokasi waktu selama 32 jam.

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru pada dunia pendidikan, menurut BSNP kurikulum ini mengacu pada pendekatan bakat dan minat siswa dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya. Kurikulum ini adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensi.

Workshop IKM yang dilaksanakan oleh SMP Negeri 6 Surakarta ini bertujuan untuk mempersiapkan para guru menghadapi kurikulum merdeka, dimana kurikulum ini akan dijadikan kurikulum nasional pada tahun ajaran baru mendatang.

Pada pelaksanaanya, workshop IKM ini menghadirkan 5 (lima) orang narasumber dari Lembaga Penyelenggaraan Diklat Arsitektur Keguruan Dan Ilmu Pendidkan Universitas Sebelas Maret, antara lain :

  1. Dr.Muhammad Rohmadi, M.Hum. menyampaikan materi Kompetensi Guru Profesional dan PKB
  2. Akhmad Arif Musadad, M.Pd, menyampaikan materi Pengembangan Karakter Profil Pelajar Pancasila dan Ajaran Ki Hajar Dewantara
  3. Sarwanto, S,Pd.,M.Pd. menyampaikan materi terkait Karakteristik Kurikulum Satuan Pendidikan / Kurikulum Merdeka di SMP
  4. Dr. Mohammad Masykuri, M.Si. menyampaikan materi terkait kegiatan Pengembangan Modul Ajar dan Modul Proyek dalam Kurikulum Merdeka
  5. Dr.Sri Yamtinah,M.Pd. dengan materi Asesmen Diagnostik, Asesmen Formatif, dan Asesmen Sumatif dalam Kurikulum Merdeka   

Workshop Pelaksanan IKM SMP Negeri 6 Surakarta pada hari pertama dibuka dengan penuh semangat oleh Kepala Sekolah yaitu bapak Poernama Irianto, M.Pd. Pada pembukaan ini beliau mengatakan bahwa pelaksanan lokakarya ini diharapkan mampu memberi pengetahuan yang lebih terhadap bapak ibu guru dalam menghadapi kurikulum merdeka pada tahun ajaran baru mendatang, sehingga dalam pelaksanaanya nanti bisa mengoptimalkan pembelajaran kepada peserta didik menggunakan kurikulum baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.